HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Abstract
Latar Belakang: Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mencegah potensi bahaya yang dapat mengakibatkan lingkungan pendidikan yang kotor dan menjadi saluran penularan penyakit, seperti gastroenteritis. Karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang, anak-anak rentan terhadap diare.
Tujuan: Menilai hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan prevalensi diare pada siswa yang bersekolah di SDN 4 Watopute, Kabupaten Muna pada tahun 2023.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-Section. Sampel penelitian terdiri dari 69 orang dari total 83 siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN 4 Kabupaten Muna, yang merupakan populasi penelitian.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,000) antara frekuensi gastroenteritis di antara siswa di SDN 4 Watopute dan frekuensi mencuci tangan dengan deterjen. Korelasi (p=0,000) diamati antara preferensi makanan penyegar siswa dan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Selain itu, korelasi (p=0,000) diamati antara penggunaan jamban yang higienis dan sanitasi dengan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Terakhir, terdapat hubungan (p=0,000) antara kejadian gastroenteritis pada siswa yang terdaftar di SDN 4 Watopute, dengan pembuangan sampah yang tepat.
Kesimpulan: berdasarkan temuan penelitian, bahwa kejadian diare pada murid SDN 4 Watopute berhubungan dengan cara anak memilih makanan jajanan, menggunakan toilet yang bersih dan higienis, dan membuang sampah dengan benar.
Tujuan: Menilai hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan prevalensi diare pada siswa yang bersekolah di SDN 4 Watopute, Kabupaten Muna pada tahun 2023.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross-Section. Sampel penelitian terdiri dari 69 orang dari total 83 siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN 4 Kabupaten Muna, yang merupakan populasi penelitian.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,000) antara frekuensi gastroenteritis di antara siswa di SDN 4 Watopute dan frekuensi mencuci tangan dengan deterjen. Korelasi (p=0,000) diamati antara preferensi makanan penyegar siswa dan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Selain itu, korelasi (p=0,000) diamati antara penggunaan jamban yang higienis dan sanitasi dengan prevalensi diare di antara siswa di SDN 4 Watopute. Terakhir, terdapat hubungan (p=0,000) antara kejadian gastroenteritis pada siswa yang terdaftar di SDN 4 Watopute, dengan pembuangan sampah yang tepat.
Kesimpulan: berdasarkan temuan penelitian, bahwa kejadian diare pada murid SDN 4 Watopute berhubungan dengan cara anak memilih makanan jajanan, menggunakan toilet yang bersih dan higienis, dan membuang sampah dengan benar.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.