PERENCANAAN SUMUR RESAPAN GUNA MEMINIMALKAN PERUBAHAN ALIRAN AKIBAT PEMBANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Lippo Plaza Kota Kendari)

Uniadi Mangidi

Abstract


Abstract

 

Increasing population and man made infrastructure developement result in massive land use changes which is currently marked by converting green open spaces with lots of trees to unpaved surfaces, such as residential and industries. The impact of such changes has been clearly seen by the increase of anual surface runoff and stream leading to flooding in rainy season and reduced water availabity during dry season. To anticipate the enhanced consequences. One of the promising strategic measures to handle the todays and future problem is through constructing  an absortion wells. This research aims to calculate the number of wells and the dimension needed to absord the expected rainfall so that the increase of runoff leading to flood would be minimised.

 

From the result, it is found that with the area of Lippo Mall Kendari around 11.848,25 m2   and unpaved area 9.051,4 m2 the stormwater can be produced is around 0,028 m3/detik. Then it will be discharged through pipe going to the absortion wells with the total deep is 114,13 m. Considering the too high deep that could be costly to build, the wells will be placed on serial and connected order within nine (9) wells with 8 m height and 1,5 m diameter. The number of wells needed to collect those discharge is around 15 wells and will be districuted around the building As a result, using those measures, there is a significant reduction is discharge as 0,214 m3/detik atau 77.26 %

 

 

Abstrak

 

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang  cepat menyebabkan perubahan tata guna lahan. Banyak lahan-lahan yang semula berupa lahan terbuka dan/atau hutan berubah menjadi areal permukiman maupun industri. Dampak dari perubahan tata guna lahan tersebut adalah meningkatnya aliran permukaan langsung sekaligus menurunnya air yang meresap ke dalam tanah. Akibat selanjutnya distribusi air yang makin timpang antara musim penghujan dan musim kemarau, debit banjir dan ancaman kekeringan yang makin meningkat. Salah satu strategi atau cara pengendalian air, baik mengatasi banjir atau kekeringan adalah melalui sumur resapan. Penelitian  ini  bertujuan untuk menghitung jumlah, ukuran dan lay out sumur resapan yang optimal ehingga  perubahan Sirkulasi air yang berpoteni menyebabkan banjir akibat pembangunan pusat perbenjalaan dapat diminimalkan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dengan luas  Kawasan Lippo Plaza Kendari seluas 11.848,25 m2 dengan luas atap sebesar 9.051,4 mand menghasilkan  air hujan  dengan  debit aliran sebesar 0,028 m3/detik . air tersebut akan dialirkan melalui talang menuju ke  sumur resapan, dengan kedalaman air total yang dibutuhkan  sebesar 114,13 m. Karena kedalaman air di dalam  sumur cukup tinggi, maka sumur resapan dibuat dengan sistem seri, dimana sumur resapan disusun secara sejajar dan saling berhubungan untuk tiap-tiap lokasi penempatan secara kelompok. Jumlah sumur yang dibutuhkan pada Kawasan Lippo Plaza Kendari tersebut adalah 15 buah sumur resapan dengan kedalaman 8 meter dan diameter 1,5 meter. Untuk air hujan yang masuk ke saluran drainase memiliki debit sebesar 0,063 m3/detik. Sehingga terjadi pengurangan debit sebesar 0,214 m3/detik atau 77.26 %.  lokasi penempatan sumur resapan yaitu 6 buah sumur resapan berada sejajar dengan jalan beringin dan 9 buah berada di jalan MT. Haryono, depan MALL.

 

Kata Kunci : Sumur resapan, debit, Mall

Full Text:

PDF

Refbacks



Copyright (c) 2019 STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil



Editor's Address:

Civil Engineering Department of Halu Oleo University,
Engineering Faculty Building 1st Floor,
H. E. A. Mokodompit Street, Bumi Tridharma Green Campus, Halu Oleo University

Telp. (0401) 3194347
Fax. (0401) 3198283
Website : http://ojs.uho.ac.id/index.php/stabilita_jtsuho/index
Email stabilita_jtsuho@uho.ac.id