KENDALA, PELUANG DAN POTENSI NILAI TAMBAH DARI USAHAAGROINDUSTRI BERBASIS SAGU DI SULAWESI TENGGARA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala, peluang dan potensi nilai tambah dalam pengembangan
agroindustry berbasis sagu di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: Focus
Group Discussion (FGD) di sentra produksi sagu di Kabupaten Kolaka Timur, Konawe dan Konawe Selatan, Provinsi
Sulawesi Tenggara; survei dan analisis untuk menetapkan lokasi prioritas dalam pengembangan usaha agroindustri
sagu yang berkelanjutan. Data yang diperoleh adalah ketersediaan lahan sagu dan ketersediaan bahan baku,
karakteristik usaha agroindustri, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan, biaya produksi dan pendapatan,
pemasaran produk, dan potensi nilai tambah. Penentuan lokasi yang paling potensial dalam pengembangan
agroindustri sagu dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE). Kriteria yang
digunakan dalam analisis ini adalah ketersediaan lahan, ketersediaan bahan baku, keterampilan petani,
keterampilan pengolah, potensi pasar, aspek kelembagaan, dukungan sarana dan prasarana, kemasan, keamanan
produk, dan jaringan pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa kapasitas usaha agroindustri dalam
mengolah sagu hanya sekitar 21 – 23% dari jumlah batang potong sagu yang siap olah, skala usaha masih dalam
kelas usaha mikro dan kecil, dan hanya beberapa yang masuk dalam kategori usaha kecil, teknologi produksi
sederhana dan semi-mekanis, kualitas produk sagu rendah. Pendapatan dari usaha ini menguntungkan dan
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Potensi nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh
usaha agroindustri sagu ini sangat besar peluangnya, mengingat masih banyaknya kegiatan dan proses produksi
lanjutan yang bisa dilakukan, termasuk dengan melakukan proses pengeringan, pengemasan, dan diversifikasi
produk. Nilai tambah yang paling besar akan diperoleh jika dilakukan upaya diversifikasi melalui produksi gula cair,
bioetanol, pangan olahan, dan bahan industri lainnnya.
Kata kunci: Agroindustri, sagu, diversifikasi, nilai tambah.
Full Text:
PDFReferences
Abu Rahman. 2015. Prospek pengembangan agroindustri sagu di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Tesis
Magister, Pascasarjana, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Ansharullah. 2000. Production of maltodekstrin from extruded sago starch. Makalah disampaikan dalam “Sago
International Seminar”, Bogor 22-23 Maret 2000.
Badan Standar Nasional, 1995. Tepung Sagu. Standar Nasional Indonesia. SNI 01-3729-1995. Dewan Standar
Nasional, Jakarta.
Bantacut, T. 2002. Laporan Akhir Studi Kelayakan Penetapan, Perancangan dan Pendidikan serta Pengembangan
Agroindustri Komoditas Unggulan Kabupaten Ngada. Kerjasama Tim Agroindustri Fakultas Teknologi
Industri Pertanian IPB Bogor dan Disperindag Kabupaten Ngada. Nusa Tenggara Timur
Bintoro, M.H., Pratama, A.J., Ahmad, F., Nurulhaq, M.I., Mulyanto, M.R., dan Ayulia, L. 2017. Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran melalaui Sagu. Bogor: IPB Press.
Ditjen Perkebunan. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017. Sagu. Sekretariat Ditjen Perkebunan,
Kementerian Pertanian RI, Jakarta.
Gumbira, S.E, Rachmayanti, Muttaqin MZ. 2001. Manajemen Teknologi Agribisnis Kunci Menuju Daya Saing Global
Produk Agribisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Hardjanto, W. 1993. Bahan Kuliah Manajemen Agribisnis. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas
Pertanian. IPB. Bogor.
Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi Pemanfaatan Sagu. Kanisius. Yogyakarta.
Hayami, Y, Kawagoe, Marooka, dan Siregar. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A
Perspective From a Sunda Village. Coarse Grains, Pulse, Roots and Tubers (CGPRT) Centre. Bogor.
Helda. 2004. Analisis Nilai Tambah Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran Provinsi Lampung. Skripsi Program
Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hendriksen, E. 1982. Accounting Theory. Fourth Edition. Richard D. Irwin Inc. Illinois.
Lukminto, H. 2004. Strategi Industri Pangan Menghadapi Pasar Global. Majalah Pangan No. 33, Vol. IX. Jakarta.
Muhidin, Siti L., Makmur J.A dan Sumarlin. 2012. Pengaruh Perbedaan Karakteristik Iklim terhadap Produksi Sagu.
Jurnal Agroteknos. 2(3).
Nasution, M. 2002. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Pedesaan untuk Agroindustri. IPB Press. Bogor
Nursalam. 2015. Analisis produksi dan efisiensi alokatif usaha pengolahan sagu di Kabupaten Kolaka Timur. Tesis
Magister, Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kendari.
Porter, M.E. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New York: Simon and
Schuster
Shank, J.K., and Govindarajan, V. 1993. Strategic Cost Management: The New Tool for Competitive Advantage. New
York: Free Press.
Soekartawi. 2005. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang
Refbacks
- There are currently no refbacks.