HUBUNGAN ASUPAN ASAM FOLAT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 8 KONAWE SELATAN KECAMATAN RANOMEETO TAHUN 2023

Sarfa Sarfa, Wa Ode Salma, Syefira Salsabila

Abstract


Abstrak
Anemia Gizi adalah gangguan gizi yang paling umum di dunia. Ini masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi baik Negara maju maupun Negara berkembang. Berdasarkan World Health Organization tahun 2023, secara global diperkirakan sebanyak 40% dari semua anak usia 6-59 bulan, 37% wanita hamil dan 30 % wanita usia 15-49 tahun terkena anemia , dan Indonesia berada pada urutan ke lima dengan kejadian anemia sebanyak 22%. Anemia pada remaja putri berdampak negatif pada imunitas, konsentrasi, prestasi akademik, kesehatan remaja, juga dapat menyebapkan penurunan produktivitas, selain itu anemia menyebabkan berkurangnya kapasitas fisik dan mental, namun demikian sering tidak terdeteksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan asam folat dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 8 konawe selatan. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner semi quantitative food frequency, kuesioner terstruktur, dan hemoglobinmeter digital. Jumlah sampel sebanyak 80 orang yang dipilih menggunakan teknik Random Sampling. Uji hubungan yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruah antara asupan asam folat dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 8 Konawe Selatan dengan nilai p-value 0,001 (<0,05). Saran dari penelitian ini adalah diharapkan pihak sekolah dan orang tua lebih memperhatikan pola makan siswi.

Kata kunci: anemia, asupan asam folat, remaja putri.







Abstract
Nutritional anemia is the most common nutritional disorder in the world. This is a global public health problem that affects both developed and developing countries. According to the World Health Organization in 2023, globally, it is estimated that 40% of all children aged 6–59 months, 37% of pregnant women, and 30% of women aged 15–49 years are affected by anemia, and Indonesia is in fifth place with an incidence of anemia of 22%. Anemia in adolescent girls has a negative impact on immunity, concentration, academic achievement, and adolescent health and can also cause a decrease in productivity. Apart from that, anemia causes reduced physical and mental capacity; however, it often goes undetected. The aim of this study was to determine the relationship between folic acid intake and the incidence of anemia in adolescent girls at SMP Negeri 8 South Konawe. This research is analytical with a cross-sectional approach. Data collection used a semi-quantitative food frequency questionnaire, a structured questionnaire, and a digital hemoglobin meter. The total sample consisted of 80 people selected using random sampling techniques. The relationship test used is the Chi-square test. The results of this study show that there is an influence between folic acid intake and the incidence of anemia in adolescent girls at SMPN 8 South Konawe, with a p-value of 0.001 (<0.05). The suggestion from this research is that it is hoped that schools and parents will pay more attention to female students' eating patterns.

Keywords: adolescent girls, anemia, folid acid intake

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.37887/jgki.v4i4.47122

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


https://www.articalworld.com/

sakti55