Pengaruh Kombinasi Tepung Keong Bakau (Telescopium telescopium) dan Minyak Kelapa Tradisional dalam Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Lobster Mutiara (Panulirus ornatus)

Muhammad Haikal, Agus Kurnia, Wellem H. Muskita

Abstract


Lobster mutiara (Panulirus ornatus) merupakan salah satu organisme ekonomis penting yang sudah dibudidayakan ketika sudah memasuki fase puerulus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi Tepung Keong Bakau (TKB) dan Minyak Kelapa Tradisional (MKT) dalam pakan buatan  lobster sebagai bahan alternatif pengganti Tepung Ikan (TI) dan Minyak Ikan (MI). Penelitian ini dilaksanakan di Keramba Jaring Apung (KJA) Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Sebanyak 60 ekor lobster mutiara (rata-rata berat awal 0,46 ± 0,12 g) disebar ke dalam 12 kotak jaring apung (5 ekor/wadah). Tiga jenis pakan dibuat berdasarkan persentase kombinasi keempat bahan utama yang terdiri dari: 30% TKB + 10% TI+ 1% MKT + 3% MI (pakan A), 20% TKB + 20% TI+ 2% MKT + 2% MI (pakan B) dan 10% TKB + 30% TI+ 3% MKT + 1% MI (pakan C). Parameter yang diamati adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS), Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) dan Rasio Konversi Pakan (RKP). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan uji berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan konversi pakan pada lobster uji. Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada lobster yang diberi pakan A sebesar (4,3 ± 0,52 g). Lobster yang diberi pakan B menghasilkan rata-rata laju pertumbuhan tertinggi sebesar 2,16%. Nilai konversi pakan lobster berkisar antara 31-38. Kelangsungan hidup lobster pada semua perlakuan adalah 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komposisi 30% TKB + 10% TI+ 1% MKT (pakan A) meningkatkan pertumbuhan mutlak.

 

Kata Kunci: Lobster Mutiara, Tepung Keong Bakau, Minyak Kelapa Tradisional, Pertumbuhan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.