KAJIAN LAJU INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TANAH DI DAS WANGGU PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Abstract
The watershed serves as a regulation of te hydrological cycle that is affected by land use. Land use can increase infiltration and soil permeability rates and reduce surface flow to minimize flooding in watersheds. The purpuse of this reseach is to knoe the ability of infiltration rate and soil permeability in watershed Wanggu province southeast sulawesi. The determination of the poin of land use location is done by purposive sampling. The results of this study indicate the highest infiltration rate is forest land agroforestry. For the infiltratian and soil permeability with lowest criteria is the land use agriculture, underbrush and housing. The infiltration and soil permeability in effection by the situation soil that soil characters, the like presentation organic, bulk density, rate of water, soil porosity and texture.
Key Word: Watershed, Infiltration Rate, Soil Permeability, Land Uses.
Full Text:
PDFReferences
Agung, B., Supangat dan Pamungkas, B.P. 2010. Kajian Infiltrasi Tanah Pada Berbagai Tegakan Jati(Tectona Grandis L.,) Di Cepu Jawa Tengah. Jurnal Pendidikan Hutan Dan Konservasi Alam. Vol 7(2):149-159.
Agus, F dan Widianto. 2004. Petunjuk Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Bogor. World Agroforesstry Centre ICRAF Southeast. Hal 26-28.
Alwi, L.D. 2012. Kajian Dampak Dinamika Penggunaan Lahan Diatas DAS Wanggu Terhadap Sedimentasi Diteluk Kendari [skripsi]. IPB. Bogor.
Andayani, W.S. 2009. Laju Infiltrasi Tanah Pada Tegakan Jati (Tectona Grandis Linn F.) Di BKPH Subah KPH Kendal Unit I Jawa Tengah [skripsi]. IPB. Bogor
Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Asdak, C. 2002. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistika. 2015. Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2015.
Bafdal, N., Amaru, K dan Suryadi, N. 2011. Buku Ajar Tehnik Pengawetan Tanah Dan Air, Edisi I. Jurusan Tehnik Dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Tehnologi Industri Pertanian. Universitas Padjajaran. Bandung.
Balai Pengelolaan DAS Sampara. 2016. Rencana Pengelolaan Terpadu DAS Wanggu Sulawesi Tenggara.
Basuki, T.M. 2011. Tehnologi Konservasi Air Pendukung Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Dalam: Pratiwi, Dharmawan, W.S Dan Kuntadi [Editor]. Penelitian Dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai. 2012. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Konservasi Dan Rehabilitasi (P3KR). Bogor. Indonesia.
Beydha, I. 2002. Konservasi Tanaha Dan Air Di Indonesia, Kenyataan Dan Harapan. USU Digital Library. Hal 1-10.
Bonita, M.K. 2014. Karakteristik DAS Diwilayah DAS Dodokan Kota Mataram Kabupaten Lombok Barat. Media Bina Ilmiah. Vol 8(5):1-7.
Budiastuti, S. 2009. Hidrologi Tapak Lahan: Perubahan Tutupan sLahan Dan Tingkat Resapan Air. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah Dan Agroklimatologi. Vol 6(1):15-25.
Darmawijaya, M. I. 1990. Klasifikasitanah. Dasar teori bagi peneliti tanahdan pelaksanaan penelitian diIndonesia. Fakultas Pertanian.Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Ginting, D.S.2009. Pendugaan Laju Infilltrasi Menggunakan Parameter Sifat Tanah Pada Kawasan Belerang [skrisi]. Universitas Sumatra Utara.Medan.
Hanafiah, A. K. 2005. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Hasibuan, B. E. 2006. Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian USU, Medan
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Hermanja, H. 2009. Infiltrasi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) [Skripsi]. Universitas Sumatra Utara.
Isnaini, R. Sumono, dan Rohanah, A. 2013. Kajian Laju Infiltrasi Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. J.Rekayasa Pangan dan Pert. Vol 1(2)
Januardin, 2008. Pengukuran Laju Infiltrasi Pada Tata Guna Lahan Yang Berbeda Di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Medan [Skripsi]. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Junaidi, E. 2013. Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap Hasil Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane. Jurnal Penelitian Agroforestry. Vol 1(1): 41-53.
Kalsim, D.K. 2005. Konservasi Tanah Dan Air Terpadu. Seminar Hasil Air Sedunia 2005. Provinsi Lampung. Vol 1(1): 1-20.
Lipu, S. 2010. Analisis pengaruh konversi hutan terhadap larian permukaan dan debit sungai bulili, kabupaten sigi.Media Litbang Sulteng vol 3 (1) : 44 – 50.
Lusiana, B., Widodo, R., Mulyoutami., Nugroho, D.D dan Nordwijk, M.N. 2008. Kajian Kondisi Hidrologi Das Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Working Paper No 60. Bogor. Indonesia. World Agroforestry Centre. 68 P.
Maro’ah, S. 2011. Kajian Laju Infiltrasi Dan Permeabilitas Tanah Pada Beberapa Model Tanaman (Studi Kasus Sub Das Keduang, Wonogiri) (Skripsi). Universitas Sebelas Maret.
Nilda, Andriyana, I.W.S dan Merit, I.M. 2015. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dan Dampaknya Terhadap Hasil Air DAS Cisadane Hulu. ECOTROPHIC. Vol 9(1):35-45.
Nordwijk, M.V., Agus, F., Suprayogo, D., Hairiah, K., Pasya, G., Verbisk, B., dan Farida. 2004. Peranan Fungsi Agroforestry Dalam Mempertahankan Fungsi Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS). Agrivita. Vol 26(1): 1-8.
Paimin, Pramono, I.B., Purwanto Dan Indrawati, D.R. 2012. Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Konservasi Dan Rehabilitasi. Laporan Penelitian Pengembangan Program Studi Dana PNPB
Tahun Anggaran 2012. Universitas Negri Gorontalo. Gorontalo.
Purwanto. 2011. KajianYang Diperlukan Pada Pengelolaan DAS Mikro. Dalam: Pratiwi, Dharmawan, W.S Dan Kuntadi (Editor). Penelitian Dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai.2012. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Konservasi Dan Rehabilitasi(P3KR).Bogor. Indonesia.
Rohmat, A. 2009. Tipikal Kuantitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan. Erlangga, Jakarta.
Sani, A.R.N. Widianto, Lestariningsih, I. D. 2017. Hubungan Ketebalan Topsoil Dan Karakteristik Lapisan Tanah Dengan Laju Infiltrasi Di PT. Araya Megah Abadi Golf, Malang (Studi Kasus Holes 10,11 Dan 12). Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan Vol 4(2):515-519.
Sarief, H.E.S. 1989. Fisika Kimia Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.
Seta, A. K. 1991. Konservasi sumber dayatanah dan air. Kalam Mulia Jakarta.
Setyowati DW. 2007. Sifat Fisik Tanah dan Kemampuan Tanah Meresapkan AirPada Lahan Hutan, Sawah, dan Permukiman. Jurnal Geografi. 4(2): 114-128.
Sireger, N.A., Sumono dan Munir, A.P. 2013. Kajian Permeabilitas Beberapa Jenis Tanah Di Lahan Percobaan Kwala Bekala Usu Melalui Uji Laboratorium Dan Lapangan. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.1(4)
Sitorus, S.R.P., Haridjaja, O dan Brata, K.R. 1983. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Sklenicka, P., Lhota, T. And Cecetka, J. Soil Porosity Along A Gradien From Forest Edge To Field. Die Bodenkultur 53 (4): 191-197
Soepardi, G. 1975. Konduktivitas Hidrolik. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Sulianto, M.E., Widodo, S dan Novita, E. 2014. Penentuan Konstanta Infiltrasi Pada Persamaan Kostiakov Modifikasi Di Kecamatan Sumbersari, Kaliwates Dan Pakusari. Jurnal Berkala Ilmiah Tehnologi Pertanian . Vol I (1):1-4
Sumarno, Z.F. 2003. Hubungan Antara Tingkat Kepadatan Tanah dengan TingkatKonsolidasi Tanah pada Tanah Latosol Darmaga, Bogor. Skripsi. FakultasTeknologi Pertanian, IPB, Bogor.
Tala’ohu, S.D., Haryani, N dan Sudarman, K. 2013. Kondisi Biofisik Lahan Serta Arahan Tehnik Konservasi Tanah Dan Air Pada Beberapa Embung Di Nusa Tenggara Timur. Balai Penelitian Agroklimat Dan Hidrologi. Bogor. Vol 4(1):C15-C36.
Tanika L, Rahayu S, Khasanah N, Dewi S. 2016. Fungsi Hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS): Pemahaman, Pemantauan, dan Evaluasi. Bahan Ajar 4. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.
Tanika, L., Wijaya, C.I., Dwiyanty, E Dan Khasanah, N. 2013. Peranan Lahan Berbasis Agroforestry Terhadap Neraca Air Di DAS Bialo Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Agroforestry. Hal 328-334.
Utaya, S. 2008. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Sifat BiofisikTanah dan Kapasitas Infiltrasi di Kota Malang.Forum Geografi. 22(2):99-112
Verina, G.P., Anugrah, D.W Dan Sarino.2013. Analisa Runoff pada Sub Das Lematang Hulu. Jurnal Tehnik Sipil Dan Lingkungan. Vol 1(1): 22-30.
Wesley, L.D. 1973. Mekanika Tanah. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Wibowo, H. 2010. Laju Infiltrasi Pada Lahan Gambut Yang Dipengaruhi Air Tanah (Studi Kasus Sei Raya Dalam Kecamatan Sei Raya Kabupaten Kubu Raya). Jurnal Belian. Vol 9(1): 90-103.
Widianto., Wijayanto, N dan Suprayogo, D. 2003. Pengelolaan Dan Pengembangan Agroforestry. Bahan Ajar 6. ICRAF. Bogor. Indonesia.
Wirosoedarmo, R. Suharto, B. dan Hijriyati, W.R. 2009. Evaluasi Laju Infiltrasi Pada Beberapa Penggunaan Lahan Menggunakan Metode Infiltrasi Horton Di Sub DAS Coban Rondo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Jurnal Tehnologi Pertanian. Vol 10(2). Hal 88-96.
Zurhalena, N Dan Farni, Y., 2010. Distribusi Pori Dan Permeabilitas Ultisol Pada Beberapa Umur Tanaman. Jurnal Hidrolitan. Vol 1(1): 43-47
DOI: http://dx.doi.org/10.33772/jc.v3i1.26388
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurusan Kehutanan FHIL UHO
Jl. Mayjen S. Parman, Kampus Kemaraya Kendari
journalcelebica@uho.ac.id